Jakarta - Miranti Selaku Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Sahabat Masyarakat Nusantara dengan tegas mengecam tindakan represif aparat penegak hukum dalam penanganan aksi demonstrasi di Gedung DPR RI baru-baru ini.
Tindakan aparat yang berujung pada kekerasan dan kriminalisasi tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga telah menimbulkan korban dari kalangan masyarakat sipil, termasuk seorang pengemudi ojek online yang kebetulan berada di sekitar lokasi aksi. Kejadian ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia (HAM) dan bertentangan dengan prinsip negara hukum.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Menuntut pengusutan tuntas terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan aparat, serta memastikan para pelaku diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
2. Mendesak agar korban, termasuk pengemudi ojek online, mendapatkan perlindungan, pemulihan, dan keadilan yang layak dari negara.
3. Mengingatkan aparat penegak hukum untuk selalu mengedepankan pendekatan humanis, profesional, dan proporsional dalam menangani aksi demonstrasi yang merupakan hak konstitusional warga negara.
4. Mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawal penegakan hukum yang adil, menolak segala bentuk kekerasan, serta melawan pelanggaran HAM, baik yang dilakukan oleh individu maupun aparatur negara.
Kami menegaskan bahwa demokrasi hanya dapat berjalan sehat apabila aparat negara tunduk pada prinsip hukum, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga keselamatan rakyat.